Photobucket
Jika suka dengan blog saya,copy N paste aja kode di bawah ini

Selasa, 08 Maret 2011

GENERASI MUDA MUSLIM DAN TANTANGAN GLOBAL

Posted by The Gembel Revolution 22.31, under | No comments


“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…”. (Q.s. [3] Ali ‘Imran:110) A. TANTANGAN DAN RINTANGAN TEMPO DULU Pada abad 16 hingga saat ini merupakan abad kemunduran umat Islam di belahan jagat raya; banyak negara-negara muslim yang di jajah (baik itu secara fisik maupun secara pemikiran), yang mengakibatkan banyak umat Islam yang apatis dan inferior akan kekuatan mereka sendiri; mereka
lebih memilih “berdiam diri” (sufistik) atau berdecak kagum akan
superioritas Barat sembari mengekor; okelah kalau mereka mengekor dalam
hal Ipteks bisa dimaklumi, karena saat ini Barat memang superioritas
dalam hal Ipteks (dan itu juga merupakan “peminjaman” dari Islam, yang
tidak pernah diakui Barat), namun mereka mengekor kepada Barat dalam
segala aspek kehidupan, mulai dari life style yang glamour dan
hedonistik, hingga cara pandang yang materialistik dan sekularistik.
Namun, pada abad 19-an lahirlah sosok-sosok pembaharu dalam kancah
dunia Islam, sebutlah Jamaluddin Al-Afghani, Hassan Al-Bana, Rasyid
Ridha dan lain-lain. Mereka mulai membuka kran kejumudan dan taqlid, dan
mengalirkan gagasan ijtihad dan Harakatut-Tajdid. Hingga pada akhirnya
ide dan gagasan tersebut mengalir deras ke berbagai belahan dunia
muslim, tak terkecuali Indonesia yang pada saat itu sedang dijajah oleh
Belanda. Maka dari Indonesia munculah nama-nama yang menorehkan sejarah
pembaharuan dan menggebrak dunia pemikiran muslim di Indonesia, sebutlah
A. Hassan, Ahmad Dahlan, Ahmad Surkati, Hamka, dan lain-lain.
Tantangan dakwah yang dihadapi para pembaharu tersebut dan terkhusus
kaum muda muslim sangat berat, mereka harus berhadapan dengan kaum
muslimin sendiri (baca: kaum tua/tradisional), pergulatan tersebut
adalah masalah furu’iyyah; berhadapan dengan ideology komunis dan
kolonialis-kapitalis. Hingga menjelang kemerdekaan pun mereka masih
berhadapan dengan konsep ketatanegaraan, wacana demokrasi dan Islam pun
tak bisa di hindari.
B. TANTANGAN DAN RINTANGAN PADA MASA KINI
Kalau ada yang berkomentar, ngapain kita mikirin orang lain? mending
mikirin diri sendiri!; Jawabannya : Bukankah Nabi Muhammad Saw jauh-jauh
hari telah bersabda:“Perumpamaan kaum mukmin dalam kasih sayang dan
belas kasih serta cinta adalah seperti satu tubuh. Jika satu bagian
anggota tubuh sakit maka akan merasa sakit seluruh tubuh dengan tidak
bisa tidur dan merasa demam.” (HR. Bukhari dan Muslim)”.
Atau kalau ada yang masih berpikiran, ngapain kita mikirin
bangsa/negara lain!, wong bangsa/negara kita juga banyak yang harus
diperbaiki!. Jawabannya : Bukankah Nabi Muhammad Saw bercerita pada Para
Sahabat tentang Negara-negara adikuasa pada saat itu, seperti: Romawi,
Persia, Kisra dan lain lain. Oleh sebab itu mari kita mulai peka
terhadap kondisi saudara-saudara kita di belahan bumi.
Kini kita memasuki era globalisasi, tantangan dan rintangan dakwah
pun makin kompleks; era globalisasi saat ini selain membawa arus
modernisasi, juga membawa arus liberalisasi, baik dalam bidang politik,
ekonomi, budaya dan bahkan agama. Kita sedang mengahadapi dunia yang
tidak adil. Kepongahan Barat (AS dan sekutu-sekutunya)-pun di
pertontonkan, mereka melakukan invasi terhadap negara-negara muslim,
seperti: Irak, Afganistan, Pakistan, Chechnya, Kashmir, Pattani,
Lebanon, dll) mereka adalah saudara-saudara kita yang dihancur leburkan;
Palestina-pun tak luput dari keganasan Israel, tangisan dan cucuran
darah hingga kini belum reda, pengungsian (baca: pengusiran secara
paksa) besar-besaran ke negara tetangga, tak pelak peristiwa-peristiwa
tersebut hanya menjadi sebuah suguhan berita dunia; disaat
saudara-saudaranya di tersebut dijajah, seolah para pemimpin dunia
muslim menutup mata, apalagi penguasa Mesir dengan ke-egoisanya membuat
benteng. Jargon melindungi Hak Asasi Manusia (HAM)-pun hanya dipakai
bagi kepentingan mereka (Barat) yang terganggu. Adapun bila mereka
melakukan invasi, bukan melanggar HAM dan demokrasi, tapi mereka
mempunyai dalih yang sangat jitu, yaitu: perang melawan Teroris!.
Itulah problematika dunia muslim saat ini, mereka di jajah (invasi),
lantas bagaimana negara-negara yang mayoritas muslim lainnya, semisal
Indonesia? Apakah tidak di invasi? Jawabannya: ya, ada beberapa negara
di dunia ketiga yang tidak di invasi, namun mereka di intervensi!
Penghisapan terhadap kaum muslimin-pun sampai saat ini mereka lakukan;
kerusakan lingkungan hidup tak dipedulikan, belitan utang, kemiskinan,
kebodohan dan keterbelakangan yang melanda negeri ini hanyalah sebuah
proyek dari kaum imprealis-kapitalis global. Sehingga melahirkan
kesenjangan sosial antara negara maju dan negara-negara berkembang,
apalagi saat ini ASEAN dan Cina melakukan perjanjian pasar bebas
(ACFTA), apakah Indonesia mampu berkompetisi (dengan biaya produksi yang
tinggi, karena tidak ditunjang dengan infrastruktur yang memadai)
dengan (Harga) Cina?.
Belum lagi perampokan (KKN) di negeri ini sudah menjadi habit, susah
untuk di rubah, kecuali di potong tangannya; rakyat sudah jenuh ketika
melihat kasus perampokan 6,7 triliun yang dipolitisasi.
Belum lagi masalah liberalisasi agama (Islam); bahkan baru-baru ini
kaum Islam liberal (yang menganut paham Pluralisme Agama) mereka
tergabung dalam AKKBB mengajukan uji materil UU Penodaaan Agama, dalam
hal ini mereka menginginkan kondisi Indonesia berada dalam kekacauan
(chaos); mereka menginginkan aliran sesat dan sekte sempalan hidup dan
berkembang biak di Negeri yang mayoritas muslim ini.
Demikianlah tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh dunia muslim
saat ini yang kian hari, makin menggila. Oleh sebab itu generasi muda
muslim harus ikut andil dalam memberantas kemungkaran-kemungkaran
tersebut. Dan diharapkan generasi muda muslim melakukan
lompatan-lompatan pemikiran yang lebih maju (progresif); seyogyanya
“roda gila” ijtihad harus terus di gerakan guna menghadapi tantangan
dakwah masa kini; Ruhul jihad generasi muda muslim tak boleh berhenti,
yang senantiasa berhadapan dengan berbagai masalah Keumatan. Denyut nadi
dan gelora Harakatut-Tajdid harus terus di pompa, guna menghadapi
tantangan dakwah yang tak kalah beratnya dengan para pendahulunya.
Esatafet kepemimpinan pemikiran pembaharuan-pun harus cepat diambil!,
jangan sampai generasi muda masa kini kehilangan momentum untuk
menggebrak jagat pergulatan pemikiran nasional, lebih-lebih di tingkat
internasional yang pernah ditorehkan oleh M. Natsir dan kawan-kawan
segenerasinya; generasi muda muslim jangan hanya “reueus” (bangga)
dengan para founding fathernya sambil ‘berongkang-ongkang kaki’!.
Generasi muda muslim haruslah aktif berada dalam garis depan, Karena ini menyangkut kehormatan Islam dan umat Islam yang sudah di ambang kehancuran; maka menegakkan amar Ma’ruf dan Nahyi Munkar, berdakwah bilisan, bilkitabah dan bilhal dalam segala ruang dan waktu menjadi sebuah yang urgen dan krusial; generasi muda muslim kini harus bisa menangkap pesan Risalah Kenabian sebagai pembebas dari problematika umat masa kini; dan “ngeuh” (peka) terhadap isu-isu kontemporer yang menerpa umat tersebut; dan melawan setiap bentuk ketidakadilan (kezaliman) dan diskriminasi yang diperankan oleh musuh-musuh Islam saat ini, dan menyongsong kehidupan yang lebih manusiawi, yang diridhoi oleh Ilahi Rabbi!

0 komentar:

Posting Komentar

Tags

Mengenai Saya

Foto saya
sikapi semua kejadian dengan bijak, belajar dari tiap persoalan,kesuksesan dan kegagalan yang pernah dialami adalah guru terbaik dalam hidup.

clock

calender

pengunjung

free counters

Followers