Semua orang tahu Mesir, sebuah negeri yang baru merain digoyang revolusi berdarah untuk menurunkan diktator rezim Husni Mubarak, yang akhirnya Mubarak pun turun setelah didemo oleh rakyatnya selama sekitar 18 hari.
Tapi mungkin pengetahuan kita tentang Mesir hanya sebatas Piramida, Sphink, Firaun, Hiroglif dan sungai Nil. Atau mungkin hanya tahu lewat novel ayat-ayat cinta atau Ketika Cinta Bertasbih karya Habibburahman El Zirazy yang pernah kuliah di Al Ahzar Kairo Mesir, yang sempat di filmkan. Namun hari ini kita akan lebih membuka mata kita tentang masa lalu Mesir yang merupakan gudangnya ilmuwan pada jaman keemasan Islam di era Negara Khilafah Islamiyah.
GUDANG ILMUWAN ISLAM
Mungkin sejak SD, kita mempelajari bahwa penemu-penemu teknologi maju seperti mesin, telepon, listrik dan sebagainya adalah bangsa Eropa, sehingga kita seakan melihat bahwa kemajuan dunia semata-mata hanya hasil dari jasa peradaban barat saat ini.
Namun berabad-abad yang silam, jauh sebelum bangsa Eropa mengenal kemajuan, bahkan jauh sebelum bangsa Eropa mengenal mandi*, bangsa Mesir telah mengenal teknologi maju baik sebelum Islam datang maupun setelah Islam datang.
Sebelum Islam datang
Berabad-abad sebelum Islam datang ke Mesir, negeri ini pernah melahirkan banyak matematikawan, astronom dan insinyur yang hebat. Para Insinyur digunakan oleh Raja Firaun, untuk membangun Piramida raksasa dengan presisi ukuran yang akurat.
Desain Piramida Mesir pernah diteliti oleh para peneliti barat, yaitu dengan membuat miniatur Piarmida dengan sebuah bahan fiberglass, desain yang dibuat semirip mungkin dengan desain interior Piramid yang merupakan gabungan dari bangun ruang prisma segitiga yang ditumpuk-tumpuk.
Kemudian para ilmuwan barat membelah sebuah apel, belahan yang pertama dimasukan ke salah satu sisi dalam miniatur piramid, dan yang lain diletakkan begitu saja di luar. Ternyata dalam waktu 3 hari belahan apel di luar membusuk, sedangkan belahan apel di dalam miniatur piramid tetap utuh serta mampu bertahan hingga seminggu. Sehingga para Ilmuwan menyimpulkan bahwa desain interior Piramid Mesir sangat mendukung pengawetan jenazah raja-raja Mesir yang dibalsem dan dijadikan Mumi.
Di kota Alexandria ( Iskandariah ) pernah berdiri sebuah perpustakaan besar dan memiliki koleksi paling lengkap di dunia saat itu, namun setelah Mesir dijajah oleh Romawi, perpustakaan itu dibakar dan koleksinya banyak yang dimusnahkan, karena menurut ajaran Paulus ( nabinya orang kristen) Ilmu Pengetahuan adalah sesat.
Sejak saat itu selama enam setengah abad, ilmu pengetahuan Mesir yang maju tenggelam begitu saja, dan dilupakan orang.
Setelah kedatangan cahaya Islam
Sekitar Tahun 626 M Pasukan Amru Bin Ash datang membebaskan Mesir dari penjajahan Romawi, dan meneranginya dengan cahaya Islam. Saat itu panglima Amru Bin Ash tidak meminta rampasan perang yang berupa emas dan kekayaan lain, namun Beliau meminta semua buku kuno, butut dan berkutu yang ditelantarkan berabad-abad lamanya oleh orang-orang Romawi, untuk kemudian dibaca dan diterjemahkan, karena jelas dalam ajaran Islam, ayat pertama turun saja isinya Iqro’ ( bacalah ).
Buku-buku yang diterjemahkan juga banyak dari literatur-literatur Yunani kuno, seperti Ptolomeus. Mungkin tanpa jasa umat Islam di masa lalu kita hanya mengenal Ptolomeus sebagai seorang Gubernur, bukan sebagai astronom yang menulis buku Almagest, yang dipelajari oleh umat Islam sebagai bukti kebenaran Al Quran surat Al Ghasiyah ayat 18 : Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?.
Sejak saat itu cahaya ilmu Mesir mulai menyala setelah padam selama berabad-abad di bawah penjajahan Romawi yang mengharamkan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari doktrin Kristen.
Al Azhar yang berdiri sejak tahun 969 M, sebagai universitas kelas dunia saat itu. Dalam sejarahnya Universitas Al Ahzar tidak hanya melahirkan para ilmuwan-ilmuwan Islam yang hebat dan profesional di bidangnya, tetapi juga rajin mengkritik dan mengkoreksi penguasa yang lalai dalam melaksanakan Syariat Islam. Serta berada di garda terdepan dalam masalah Jihad Fisabilillah, baik melawan tentara salib maupun penjajah barat lainnya.
Dalam catatan sejarah masa lalunya, umat Islam pada umumnya dan Mesir pada khususnya bertabur bintang-bintang ilmuwan dan sains serta teknologi yang luar biasa. Jadi gak kaya jaman sekarang umat Islam disuguhi taburan bintang-bintang porno, maksiat, yang bisanya Cuma joget sana joget sini, dan meneriakan suara-suara sumbang cinta-cintaan palsu ala Jahilliyah.
jaman Jahiliyah modern bertabur bintang-bintang zina
Para bintang-bintang ilmuwan itu diantaranya bergerak di bidang :
ILMU KIMIA
Pada tahun 650-704 M, Khalid bin Yazid adalah ahli kimia muslim pertama yang menterjemahkan ilmu kimia kuno yang berbahasa Mesir kuno ke dalam bahasa Arab, dan memberi judul kitabnya dengan nama Al Kimia. Sejak itulah ilmu kimia menyebar ke seluruh dunia Islam dan dipelajari oleh jutaan kaum muslimin.
Pada tahun 1250 M, ahli kimia Mesir berhasil membuat Midfa ( Senapan ), ini adalah senjata senapan pertama di dunia, kemudian juga membuat pistol atau senapan kecil. Tentara Mongol adalah tentara yang pertama kali merasakan ampuhnya senapan buatan ilmuwan muslim ini, mereka kocar kacir saat melawan pasukan Muzafar Al Qutus dan Ibnu Taimiyah di Ain Jalut.
Menurut Syamsudin Muhammad, senapan buatan ahli kimia muslim ini memiliki komposisi yaitu 74 % amonia, 11% belerang, dan 15 % karbon. Sebuah komposisi bahan peledak yang ideal pada jaman modern saat ini. Saat pertempuran Ain Jalut pasukan Al Qutus sudah menggunakan pakaian tahan api agar tidak terbakar oleh ledakan senapan mereka.
MATEMATIKA DAN FISIKA
Tahun 850-890 M hiduplah Abu Kamil Syuja bin Aslam bin Muhammad bin Syuja, panjang yah. Beliau adalah simpul penting perkembangan matematika di dunia, karena beliau yang menghubungkan antara al Khawarizmi ( penemu Al Jabar ) dengan Al Karaji ( penemu geometri analisis). Abu Kamil adalah orang yang pertama kali menuliskan notasi dengan tanda pangkat Xn.Xm= X n+m,
Pada tahun 1312 – 1361 M, Tajuddin Ali bin ad Duraihim bin Muhammad ath Thalibi al Mausili, menulis banyak hal tentang ilmu persandian ( Kriptologi / Password). Karyanya diungkap dalam salah satu bab dalam ensiklopedi 14 jilid karya Syihabuddin Abu’l Abbas Ahmad bin Ali bin Ahmad Abdullah al Qalqasyandi ( 1356-1418 ). Di situ dijelaskan teknik substitusi dan transposisi dari yang sederhana hingga yang rumit, sehingga mampu membuat suatu Plain Text menjadi Text yang tidak dapat dibaca kecuali dengan analisis kripto tingkat tinggi.
Tahun 1000-1009 M, Ibnu Yunus mempublikasikan hasil risetnya di bidang Fisika dan astronomi Al Zij Al Hakimi Al Kabir. Ini adalah deskripsi paling awal tentang gerak bandul ( pendulum ). Dia juga membangun tugu Astrolab pertama.
BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA
Pada tahun 860 M, al Farghani membangun Nilometer, atau alat peringatan dini akan datangnya banjir di sungai Nil, baik untuk mengantisipasi banjir maupun kekeringan.
Pada tahun 953 M, Ma’ad al Mu’izz menemukan Pulpen pertama di dunia, yaitu sebuah alat tulis yang tintanya tidak akan mengotori baju atau tangan. Tinta pulpen tersimpan dalam satu resevoir dan turun oleh gaya gravitasi dan kapiler, yah pokoknya persis kaya pulpen di tas kalian.
Tahun 1000an banyak penemuan-penemuan teknik di Mesir, seperti ventilator untuk pertambangan, penggiling gandum bertenaga air sungai yang berbentuk seperti jembatan ( Brigde Mill ) dan industri logam dengan mesin bertenaga air.
desain Mesin Uap Taqiyuddin
Nah ini yang paling penting, tahun 1551, Insinyur Taqiyuddin al Masri yang disponsori oleh pemerintah Khilafah Islam Utsmani, menciptakan Mesin Uap, dua ratus tahun sebelum James Watt ngaku-ngaku menemukan mesin uap yaitu tahun 1736-1819.
KEDOKTERAN
Tahun 800 M berdiri rumah sakit Jiwa pertama di dunia. Pada tahun 1118 -1174 Gubernur Mesir Nurruddin Zanqi membangun rumah sakit pendidikan pertama di dunia. Dokter kepalanya bernama Abu al Majid al Bahili.
Pada tahun 1285 M di Kairo berdiri rumah sakit terbesar di dunia saat itu, atas prakarsa Gubernur Mesir saat itu Sultan Qaulun al Mansur. Menurut sejarahwan Amerika, Willy Durant, rumah sakit itu dilengkapi dengan halaman-halaman terpisah dengan setiap kelompok pasien yang berbeda penyakit yang diderita. Di situ juga disejukkan oleh kolam-kolam air mancur, laboratorium, apotik, kantin, pemandian, perpustakaan, sarana ibadah, ruang kuliah dan khusus untuk pasien gangguan jiwa disediakan konser musik yang lembut nan indah untuk menghibur mereka serta para pendongeng yang profesional.
Hebatnya lagi semua pelayanan di rumah sakit itu adalah gratis, tanpa memandang kaya dan miskin, ras dan agama. Bahkan setelah pulang mereka diberi uang tunjangan agar tidak langsung bekerja. Keren gak???.
KESIMPULANNYA
Itulah kejayaan umat Islam di masa lalu, ketika mereka benar-benar melaksanakan Syariat Islam secara Kaffah, dan menyeluruh serta bernaung di dalam satu negara yaitu Negara Khilafah Islamiyah.
Dan hanya penerapan Islam secara Kaffah serta bersatu di dalam satu Negara Khilafah Islam, maka umat Islam akan kembali jaya seperti di masa lalunya, dan kembali mengambil alih ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia.
*Disarikan dari tulisan Fahmi Amhar di rubrik Mercusuar Media Umat
0 komentar:
Posting Komentar